Kamis, 11 Februari 2016

Cara Membaca Nilai Resistor

Cara Membaca Nilai Resistor – Resistor merupakan komponen penting dan sering dijumpai dalam sirkuit Elektronik. Boleh dikatakan hampir setiap sirkuit Elektronik pasti ada Resistor. Tetapi banyak diantara kita yang bekerja di perusahaan perakitan Elektronik maupun yang menggunakan peralatan Elektronik tersebut tidak mengetahui cara membaca kode warna ataupun kode angka yang ada ditubuh Resistor itu sendiri.
Berdasarkan bentuknya dan proses pemasangannya pada PCB, Resistor terdiri 2 bentuk yaitu bentuk Komponen Axial/Radial dan Komponen Chip. Untuk bentuk Komponen Axial/Radial, nilai resistor diwakili oleh kode warna sehingga kita harus mengetahui cara membaca dan mengetahui nilai-nilai yang terkandung dalam warna tersebut sedangkan untuk komponen chip, nilainya diwakili oleh Kode tertentu sehingga lebih mudah dalam membacanya.
Kita juga bisa mengetahui nilai suatu Resistor dengan cara menggunakan alat pengukur Ohm Meter atau MultiMeter. Satuan nilai Resistor adalah Ohm (Ω).

Cara menghitung nilai Resistor berdasarkan Kode Warna

Seperti yang dikatakan sebelumnya, nilai Resistor yang berbentuk Axial adalah diwakili oleh Warna-warna yang terdapat di tubuh (body) Resistor itu sendiri dalam bentuk Gelang. Umumnya terdapat 4 Gelang di tubuh Resistor, tetapi ada juga yang 5 Gelang.
Gelang warna Emas dan Perak biasanya terletak agak jauh dari gelang warna lainnya sebagai tanda gelang terakhir. Gelang Terakhirnya ini juga merupakan nilai toleransi pada nilai Resistor yang bersangkutan.
Tabel dibawah ini adalah warna-warna yang terdapat di Tubuh Resistor :
 Perhitungan untuk Resistor dengan 4 Gelang warna :
 Masukkan angka langsung dari kode warna Gelang ke-1 (pertama)
Masukkan angka langsung dari kode warna Gelang ke-2
Masukkan Jumlah nol dari kode warna Gelang ke-3 atau pangkatkan angka tersebut dengan 10 (10n)
Merupakan Toleransi dari nilai Resistor tersebut.
Contoh :
Gelang ke 1 : Coklat = 1
Gelang ke 2 : Hitam = 0
Gelang ke 3 : Hijau = 5 nol dibelakang angka gelang ke-2; atau kalikan 105
Gelang ke 4 : Perak = Toleransi 10%
Maka nilai Resistor tersebut adalah 10 * 105 = 1.000.000 Ohm atau 1 MOhm dengan toleransi 10%.

Perhitungan untuk Resistor dengan 5 Gelang warna :

Masukkan angka langsung dari kode warna Gelang ke-1 (pertama)
Masukkan angka langsung dari kode warna Gelang ke-2
Masukkan angka langsung dari kode warna Gelang ke-3
Masukkan Jumlah nol dari kode warna Gelang ke-4 atau pangkatkan angka tersebut dengan 10 (10n)
Merupakan Toleransi dari nilai Resistor tersebut
Contoh :
Gelang ke 1 : Coklat = 1
Gelang ke 2 : Hitam = 0
Gelang ke 3 : Hijau = 5
Gelang ke 4 : Hijau = 5 nol dibelakang angka gelang ke-2; atau kalikan 105
Gelang ke 5 : Perak = Toleransi 10%
Maka nilai Resistor tersebut adalah 105 * 105 = 10.500.000 Ohm atau 10,5 MOhm dengan toleransi 10%.

Untuk mempermudah menghafalkan warna di Resistor, kami memakai singkatan seperti berikut :
HI CO ME O KU JAU BI UNG A PU
(HItam, COklat, MErah, Orange, KUning. HiJAU, BIru, UNGu, Abu-abu, PUtih)

Cara menghitung nilai Resistor berdasarkan Kode Angka :

Membaca nilai Resistor yang berbentuk komponen Chip lebih mudah dari Komponen Axial, karena tidak menggunakan kode warna sebagai pengganti nilainya. Kode yang digunakan oleh Resistor yang berbentuk Komponen Chip menggunakan Kode Angka langsung jadi sangat mudah dibaca atau disebut dengan Body Code Resistor (Kode Tubuh Resistor).

Contoh :
Kode Angka yang tertulis di badan Komponen Chip Resistor adalah 4 7 3;
Cara pembacaannya adalah :
Masukkan Angka ke-1 langsung = 4
Masukkan Angka ke-2 langsung = 7
Masukkan Jumlah nol dari Angka ke 3 = 000 (3 nol) atau kalikan dengan 10³
Maka nilainya adalah 47.000 Ohm atau 47 kilo Ohm (47 kOhm)

 

Jenis-Jenis Komponen Elektronika Beserta Fungsi Dan Gambarnya







Komponen Elektronika adalah alat-alat pendukung suatu rangkaian listrik agar dapat bekerja sesuai dengan kegunaannya. Komponen elektronika dipasang pada papan PCB agar membentuk sebuah rangkaian listrik. Komponen elektronika beserta simbol dan fungsinya disertakan disini.

A. Resistor
Resistor atau biasa juga disebut sebagai hambatan adalah komponen elektronik yang digunakan untuk menghambat atau memperkecil arus listrik dalam suatu rangkaian. Satuan yang dipakai untuk resistor adalah ohm (Ω). Nilai resistor diperoleh dari gelang warna yang terdapat pada badan resistor itu sendiri.
Jenis-jenis Resistor diantaranya adalah:
Resistor yang nilainya hambatannya tetap.
Resistor yang nilainya hambatannya dapat berubah-ubah atau biasa disebut Variabel Resistor. Contohnya: pengatur bass, volume, treble speaker, dan lain-lain.
Resistor yang nilainya dapat berubah sesuai dengan intensitas cahaya, Resistor ini disebut juga LDR atau Light Dependent Resistor ( bukan Long Distance Relationship ) .
Resistor yang nilainya dapat berubah sesuai dengan perubahan suhu, Resistor jenis ini disebut PTC ( Positive Temperature Coefficient ) and NTC ( Negative Temperature Coefficient )

Simbol dan Gambar Jenis-Jenis Resistor:



B. Kapasitor ( Capacitor )
Kapasitor adalah suatu komponen elektronika yang berfungsi untuk menyimpan arus listrik dalam bentuk muatan. Muatan ini disimpan dalam waktu yang relatif. Biasanya kapasitor juga disebut sebagai kondensator.
Ukuran kapasitor ditetapkan dalam satuan Farad ( F ).
1 Farad ( F ) = 1.000.000 mikro Farad ( µF )
1 mikro Farad ( µF ) = 1.000 nano Farad ( nF )
1 nano Farad (nF) = 1.000 piko Farad ( pF )

Fungsi-fungsi Kapasitor antara lain:

Sebagai filter pada sebuah rangkaian power supply, maksudnya disini adalah kapasitor sebagai ripple filter, sifat untuk menyimpan muatan listrik oleh kapasitor dapat memotong tegangan ripple.
Sebagai penggeser fasa.
Sebagai pembangkit frekuensi pada rangkaian oscilator.
Untuk mencegah percikan bunga pada sebuah saklar.
Sebagai perata arus pada rectifier.


Jenis-jenis Kapasitor terbagi atas 3, antara lain:
Kapasitor yang nilainya tetap dan tidak berpolaritas. Contohya: Kapasitor Kertas, Kapasitor Mika, Kapasitor Polyster dan Kapasitor Keramik.
Kapasitor yang nilainya tetap, tetapi memiliki Polaritas Positif dan Negatif. Contohya: Kapasitor Elektrolit atau Electrolycte Condensator (ELCO) dan Kapasitor Tantalum.
Kapasitor yang nilainya dapat diatur atau disebut juga Variable Capasitor.


Simbol dan Gambar Jenis-Jenis Kapasitor:




C. Dioda ( Diode )

Dioda adalah komponen elektronik yang digunakan untuk menghantarkan arus listrik ke satu arah dan menghambat arus listrik dari arah sebaliknya. Dioda biasanya disebut sebagai penyearah.

Dioda memiliki dua elektroda yaitu Anoda (+) dan Katoda (-).

Macam-macam dioda beserta fungsinya antara lain:
Dioda Rectifier atau Dioda Penyearah yang umumunya terbuat dari silikon. Fungsinya yaitu sebagai penyearah arus bolak-balik (AC) ke arus searah (DC).
Dioda Zener (Zener Diode). Fungsinya yaitu untuk menstabilkan tegangan, tegangan ini sering disebut Tegangan Zener.
LED (Light Emitting Diode) atau Dioda Emisi Cahaya. Fungsinya untuk memancarkan cahaya monokromatik, biasanya LED dipakai sebagai lampu indikator.
Dioda Foto (Photo Diode) yaitu dioda yang peka dengan cahaya. Fungsinya sebagai sensor atau dan alat pengukur cahaya (Lux meter).
Dioda Schottky (SCR atau Silicon Control Rectifier). Fungsinya sebagi pengendali.
Dioda Laser (Laser Diode) yaitu dioda yang dapat memancarkan cahaya laser.
Dioda Bridge, disebut bridge karena di dalam komponen ini terdapat empat buah dioda yang dihubungkan saling bertemu satu sama lain. Fungsinya sebagai penyearah arus bolak-balik (AC).

Simbol dan Gambar Jenis-Jenis Dioda:




D. Transistor
Transistor merupakan komponen yang memegang peranan sangat penting dalam rangkaian elektronik saat ini. Beberapa fungsi transistor antara lain:
Sebagai penguat arus.
Sebagai switch (pemutus dan penghubung arus listrik).
Untuk menstabilisasi tegangan.
Dapat memodulasi sinyal.
Sebagai penyearah, dan lain-lain. 
Berdasarkan cara kerjanya, Transistor dibagi menjadi dua yaitu:
Transistor Bipolar, yaitu jenis transistor yang paling banyak dipakai dalam dunia elektronika. Bipolar mempunyai 3 kaki terminal yaitu Base (B), Collector (C), dan Emitter (E). Berdasarkan strukturnya, Transistor Bipolar terdiri atas 2 jenis, yaitu:
- NPN ( Negative - Positive - Negative )
- PNP ( Positive - Negative - Positive )
Transitor FET ( Field Effect Transistor ). transistor jenis ini juga memiliki 3 kaki terminal yang masing-masing diberi nama Drain (D), Source (S), dan Gate (G).

Simbol dan Gambar Transistor :



E. Induktor ( Inductor )
Induktor adalah komponen elektronika yang berfungsi sebagai pengatur frekuensi,filter dan sebagai alat penyambung (kopel). Bentuk dasar sebuah induktor adalah kawat yang dililitkan menjadi sebuah koil. Induktor memiliki sifat induktansi, yang artinya jika arus listrik meningkat maka medan magnet juga akan meningkat sesuai dengan perubahan arus. Satuan induktansi ini dinamakan Henry.

Berikut jenis-jenis dan macam-macam induktor :
Induktor yang nilainya tetap atau konstan.
Induktor yang nilainya berubah-ubah atau dapat diatur, induktor ini juga disebut Variable Coil.
Simbol dan Gambar Induktor :


F. IC ( Integrated Circuit )
IC adalah kumpulan dari berbagai komponen hingga ribuan komponen elektronika yang terdiri dari transistor, resistor, dan komponen elektronika lainnya yang membentuk suatu rangkaian elektronika dan memiliki fungsi elektronika tertentu yang dikemas dalam sebuah kemasan yang komplek dan kecil dengan pin atau kaki untuk menjalankan fungsinya.
IC dipakai sebagai otak dalam sebuah rangkaian elektronika, contohnya: mikroproccesor.

Simbol dan Gambar IC :


G. Saklar ( Switch )

Saklar adalah komponen elektronika yang digunakan untuk menghubungkan atau memutus aliran listrik atau istilahnya untuk ON/OFF rangkaian elektronika. Switch ini banyak macam dan bentuk modelnya, dari yang berbentuk tombol sampai yang berbentuk tuas.
Simbol dan Gambar Saklar :


F. Transformator ( Trafo )
Transformator adalah alat yang berfungsi untuk menaikkan dan menurunkan tegangan input dan output. Berdasarkan fungsinya, transformator dibedakan menjadi dua yaitu:
Transformator Step Up, yaitu transformator yang berfungsi untuk menaikkan tegangan input.
Transformator Step Down, yaitu transformator yang berfungsi untuk menurunkan tegangan.
Cara kerja transformator :

Arus bolak-balik (AC) akan melewati koil pertama (kumparan primer) yang menginduksi arus bolak-balik di koil kedua (kumparan sekunder).

Simbol dan Gambar Transformator :



Komponen-komponen elektronika akan terus berkembang, oleh karena itu mungkin saja akan lebih banyak informasi mengenai komponen elektronika dari yang telah dijelaskan di atas. Tetap kunjungi blog ini yah untuk informasi terbaru.